Senin, 25 Mei 2009

Dasar Memelihara dan Merawat Kucing


oleh Dr. Linda M. Wilmot

Kucing (Felis catus) telah menyatu pereadaaban manusia selama ribuan tahun. Kucing pernah dipuja seperti dewa (seperti pada zaman Mesir kuno) dan juga pernah ditakuti karena hubungannya dengan nenek sihir atau hubungannya dengan setan (seperti Salem di Masschussetts selama pengadilan nenek sihir) Sekarang kita dapat melihat apa mereka sebenarnya. Hewan ini sangat responsif, pintar beradaptasi di berbagai lingkungan.

Kucing dapat menjadi sahabat yang baik karena mereka relatif lebih mudah dipelihara dan memberikan kesenangan seumur hidup.

Dengan bertambahnya popularitas kucing sebagai hewan peliharaan muncul tanggung jawab untuk merawat mereka dengan baik. Tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka menerima makanan dengan benar, memiliki tempat tinggal yang baik dan mendapat perawatan oleh dokter hewan. Kucing dapat hidup sampai lima belas tahun lebih. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang senang menyendiri dan ada juga yang bersosialisasi. Mereka cenderung kena beberapa masalah kesehatan dan membutuhkan sedikit perawatan selain perawatan rutin.

Kucing adalah karnivora yang artinya mereka membutuhkan sumber kandungan hewani seperti daging, ayam atau ikan dalam makanan mereka. Tidak ada makanan sayuran yang terbaik untuk kucing. Tanpa sumber hewani pada makanan mereka , mereka akan kekurangan nutrisi dan dapat membahayakan kehidupannya mereka.

Pada saat memilih makanan kucing, yang terbaik adalah memilih sesuai dengan umur kucing itu. Contohnya anak kucing seharusnya mendapat makanan anak kucing dan kucing dewasa mendapat makanan kucing dewasa. Dan juga untuk kucing yang keberatan badan dapat memanfaatkan makanan rendah kalori. Sangat penting untuk memilih makanan yang komplit dan nutrisi seimbang.

Ada beberapa jenis makanan kucing yang tersedia:
kering, setengah basah, dan kaleng. Pemilik kucing harus menyadari the kekurangan dan kelebihan setiap jenis ini lewat diskusi dengan dokter hewan. Air baru harus selalu tersedia. Sudah menjadi cerita lama bahwa kucing harus diberi susu tetapi justru sebaliknya susu dapat menyebabkan diare pada kucing.

Setiap kucing sebaiknya dievaluasi secara rutin oleh dokter hewan yang sudah biasa dengan spesies ini. Kucing harus diperiksa untuk masalah kesehatan yang pontensial. Kucing cenderung mempunyai masalah yang sama dengan manusia. Kanker, penyakit ginjal, penyakit jantung dan sakit gigi pun bukan hal yang tidak biasa lagi. Sedini mungkin masalah ditemukan,dan ditanggulangi, kucing akan membalas dengan positif. Sebagai pemilik kucing, kita harus membantu menjaga kesehatan yang baik. Banyak kucing yang amenable untuk menyikat gigi secara rutin dengan pasta gigi kucing. Mereka juga harus diperiksa untuk parasit yang sering menyerang kucing. Yang paling jelas ke pemilik adalah kutu telinga(earmites) atau kutu(flea). Meskipun ada yang tidak terlihat seperti beberapa jenis cacing usus yang bersarang di dalam perut kucing dan mengambil nutrisi yang berharga. Masalah ini harus dirawat dan banyak obat yang efektif yang tersedia di pasaran. Kucing yang diperbolehkan ke luar rumah akan jelas lebih cenderung kena oleh parasit ini, atau mungkin parasit ini telah berkembang di dalam rumah.

Umumnya, disarankan untuk kucing disterilkan dan juga disebut spay/steril untuk betina dan castrated/kebiri untuk jantan. Sterilisasi tidak hanya menolong dalam mengontrol anak kucing terbengkalai, tetapi juga mengurangi resiko masalah yang berhubungan dengan sistem peranakan dan masalah prilaku yang berhubungan dengan lawan jenis.

Kucing betina juga dipanggil ratu (queen), mereka umumnya mulai dewasa secara seksual antara 4 sampai 12 bulan. Betina yang tidak disterilkan/spayed dapat menghasilkan anak sampai delapan tahun atau lebih. Kucing jantan dipanggil tom, umum menjadi subur mulai dari 6 dan delapan bulan dan terus sampai 14 tahun atau lebih. Kebanyak dokter hewan menyarankan kucing untuk diseterilasi pada atau setelah enam bulan meskipun ada pertentangan dari beberapa individu tentang isu ini. Pemilik kucing yang tertarik akan hal ini harus konsultasi ke dokter hewan pada saat pertama kali pemerikasaan dan vaksinasi.

Ada beberapa penyakit kucing untuk mendapat divaksinasi oleh dokter hewan. Feline rhinotracheitis, calici virus and panleukopenia(distemper) benar benar penyakit yang mematikan bagi kucing yang kena. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang mudah ditular dari kucing ke kucing. Berapa virus dapat terbawa oleh pakaian pemilik kucing pada saat merawat kucing sakit. Vaksin ini tersedia juga buat penyakit lainnya seperti rabies yang telah menjadi endemik di daerah tertentu. Maka dari itu sangat penting biarpun kucing dalam rumah untuk divaksinasi untuk penyakit ini. Ada beberapa vaksin tersedida untuk penyakit virus lainnya, feline leukemia dan feline infectious peritonitis yang sering diketemukan pada outdoor, kucing liar atau multi-cat household. Tetapi ini bukan berarti kucing indoor tidak akan mengidap penyakit ini. Tidak ada perawatan efektif untuk penyakit ini dan harus dicegah. Sangat penting untuk pemilik kucing menyadari ada banyak penyakit seperti feline immuno-deficiency virus infection dan pada saat kucing terkena penyakit ini, tidak ada vaksin atau obat tersedia saat ini.

Juga penting bagi pemilik kucing untuk mengerti bahwa kucing sangat sensitif terhadap beberapa obat dan produk dalam rumah. Kucing tidak memetabolisme aspirin seperti manusia dan hanya boleh dipakai dibawah pengawasan dokter hewan. Acetaminophen(yang ada di Tylenol) akan membunuh kucing dan percenaannya dalam keadaan darurat. Juga produk yang mengandung phenol seperti lysol tidak boleh dipakai di sekitar kucing karena metabolizing produk ini. Beberapa kucing suka antibeku(antifreeze). Antifreeze mengandung ethylene glycol dan jika dicerna akan menyebabkan gagal ginjal jika tidak dirawat secepatnya. Yang terbaik adalah tidak memakai produk yang diragukan di sekitar kucing sampai anda telah mengeceknya dengan authority. Juga kucing sering makan tanaman, sebagian dapat beracun bagi kucing. Jadi lebih baik memberi mereka sprouteed feed oats untuk cemilan pada waktu mereka lagi mau merumput.

Kucing sering tertarik kepada barang-barang yang menyerupai tali, mereka akan memakan jarum dan benang, karet gelang dan material serupa. Beberapa kucing juga tertarik pada kabel-kabel listrik. Maka dari itu, sangat penting untuk menjauhkan ini dari lingkungan kucing, atau usahakan untuk mengurangi kedayatarikan mereka terhadap kabel-kabel itu. Pembersihan rutin mempromosikan prilaku sanitasi yang baik. Pemilik kucing juga harus memberi batas-batas untuk kucing mereka. Jika mereka tidak diperbolehkan di ruangan tertentu atau menajamkan kuku mereka di mebel atau kursi, ini harus dipupuk dilatihi sejak pertama kali kucing itu dipelihara. Lebih mudah untuk mencegah masalah daripada merubah prilaku yang sudah menjadi kebiasaan.

Kamis, 21 Mei 2009

Program Vaksinasi Pada Kucing


Vaksinasi adalah proses menumbuhkan dan mengembangkan sistem pertahanan tubuh, dengan tujuan individu yang telah dilakukan vaksinasi terhindar dari terjangkitnya penyakit infeksi, hingga tidak timbulnya gejala sakit, atau untuk membatasi proses infeksi oleh agen infeksi patogen. Pada prakteknya program vaksinasi dilakukan untuk melindungi hewan terhadap penyakit yang khusus disebabkan oleh mikroorganisme, seperti: bakteri dan virus. Terhadap agen infeksius lain, misalnya parasit, untuk pencegahan secara vaksinasi masih dalam pengembangan untuk bisa menjadi efektif.


Vaksin dapat melindungi tubuh individu terhadap agen infeksi yang patogen secara primer, dengan membentuk antibodi, selain itu secara sekunder membentuk sistem cellular Mediated immunity (CMI) dan mendorong pembentukan antibodi lokal. Vaksin seperti itu, mampu mencegah timbulnya gejala, tetapi tidak mampu mencegah re-infeksi ditunjukkan oleh vaksin distemper, ICH, dan panleukopenia. Vaksin yang hanya mampu mencegah gejala tanpa mampu mencegah terjadinya reinfeksi, ditunjukkan pada vaksin FVR (Feline Viral Rhinotracheitis). Vaksin tersebut hanya mampu mengatifkan kekebalan sellular dan mendorong pembentukkan antibodi lokal, hingga dapat berperan mencegah terjadinya infeksi.

Hambatan Vaksinasi Pada Kucing

Bermacam faktor berperan dalam penentuan keberhasilan suatu program vaksinasi. Faktor-faktor tersebut meliputi peran antibodi maternal, jenis vaksin, aplikasi vaksinasi, umur hewan, kondisi hewan saat vaksinasi, dan ada tidaknya penyakit lain saat vaksinasi.

A. Peran antibodi maternal

Antibodi yang dimiliki anak kucing berasal dari perolehan saat fetus dalam kandungan atau perolehan melalui kolostrum. Berdasarkan anatomi plasenta yang dimiliki kucing, dapat menjadi analisis bahwa 95% immunoglobulin telah diwariskan pada anak dibandingkan 100% yang dimiliki oleh induk. Dengan demikian anak kucing yang lahir dengan tidak mendapat kolostrum masih dapat bertahan terhadap infeksi dalam beberapa waktu, mengingat bahwa anak kucing mengandung 95% immunoglobulin. Bila immunitas yang diterima dalam kandungan dan ditambah dengan immunitas yang diperoleh melalui kolostrum, maka anak yang dilahirkan tersebut dalam beberapa hari memiliki maternal immunity. Sistem immunitas yang terbentuk seperti diatas disebut juga immunitas pasif. Immunitas yang berbentuk immunoglobulin tersebut mampu bertahan 14-16 minggu. Pada beberapa minggu terakhir dari waktu yang telah disebutkan jumlah zat kebal sudah demikian rendah hingga anak kucing rentan terhadap infeksi. Penurunan zat kebal menurun karena pertambahan berat badan anak. Apabila pada umur 6-8 minggu anak kucing divaksin, mereka sudah mampu membentuk zat kebalnya secara aktif (Soebronto, 2006; Day, 2003; Viner, 1998).

B. Jenis vaksin yang digunakan

1. Vaksin yang dipersiapkan adalah antigen, baik itu virus maupun bakteri yang dilemahkan, melalui berbagai cara, antara lain dengan mempasasekan berulang kali pada hewan coba, sehingga memiliki sifat-sifat seperti berikut.

* vaksin hanya mengandung relatif kecil antigen. Antigen yang masih hidup tersebut di diharapkan mampu memperbanyak diri didalam tubuh individu yang diinjeksi hingga menstimulasi pembentukkan antibodi.
* Kesalahan dalam menyimpan atau memindahkan tempat akan dapat membunuh virus amupun bakteri. Perubahan suhu yang terlalu mendadak dan tinggi, sinar matahari dan ultraviolet, atau radiasi, dapat mematikan virus atau bakteri, atau dapat menurunkan potensi vaksin.
* Vaksin mampu menghasilkan kekebalan yang lebih tinggi titernya dan lebih lama tinggal didalam tubuh.


2. Vaksin yang dipersiapkan dari organisme yang diinaktifkan atau dimatikan melalui berbagai cara, misalnya dipanaskan, atau ditambah bahan kimia, contohnya formalin. Jumlah organisme, virus atau bakteri, yang diinaktifkan jauh lebih banyak dibandingkan yang dilemahkan. Dengan matinya organisme, organisme tersebut akan terurai menjadi komponen-komponen penyusunnya. Vaksin yang dihasilkan dikenal sebagai vaksin inaktif atau “killed vaccine”, memiliki sifat-sifat berikut. Vaksin yang dipersiapkan untuk bakteri yang diinaktifkan dikenal sebagai bakterin.

a. vaksin yang menggandung masa antigenik yang besar jumlahnya.
b. Vaksin menstimulasi pembentukkan antibodi dari individu yang divaksin.

Untuk perpanjangan immunitas, dan mengurangi jumlah organisme yang digunakan, vaksin inaktif dapat ditambah dengan adjuvant, hingga individu yang diinjeksi dapat membentuk antibodi yang lebih lama, dengan demikian frekuensi penyuntikkan dapat dengan mudah dikurangi. Ajuvant yang digunakan mungkin dapat berupa aluminium hidroksida, aluminium fosfat untuk mengadsorpsi antigen pelarut atau lanolin untuk mengemulsikan antigen, maupun β-propiolakton (Soebronto).

C. Cara atau aplikasi penggunaan vaksin

Kegagalan vaksinasi karena cara pemberian vaksin karena tidak mengikuti petunjuk penggunaan. Berdasarkan penggunaan pemakaian vaksin, vaksin campak (measles vaccine) harus diinjeksikan secara intramuscullar (IM). Vaksin distemper, ICH, panleukopenia, dapat disuntikkan secara intramuscullar ataupun subkutan (SC). Selanjutnya vaksin campak (measles vaccine) yang dikombinasikan dengan vaksin distemper harus diinjeksikan secara intramuscullar (IM), dan vaksin panleukopenia dan MLV-IN, dan feline calici viral disease MLV-IN hanya diberikan secara aerosol langsung kepada mucosa pernafasan (inhalasi).

D. Umur individu yang divaksin
Anak kucing yang terlalu muda, kurang dari 6 minggu belum siap membentuk antibodi dengan baik. Penyuntikkan dengan vaksin live modified dapat mengakibatkan blocking, hingga anak kucing dengan mudah dapat terinfeksi agen infectious dari lingkungan, atau oleh virus yang disuntikkan 2-3 minggu kemudian.
Kucing yang mengalami hipotermia bila divaksin tidak membuahkan hasil, karena untuk untuk stimulasi pembentukkan CMI suhu optimalnya adalah 38-39oC.
Kucing tua, lebih dari 4 tahun, sudah tidak begitu responsif terhadap pembentukkan antibodi maupun CMI, hingga perlu diberikan booster tahunan. Banyak pemilik atau profesional yang menganggap karena hewan telah tua dan telah divaksin berulang-ulang dianggap sudah kebal sepenuhnya, hingga vaksinasi terhadap kucing dianggap tidak lagi penting.

E. Kondisi tubuh hewan saat divaksin

Hewan yang kurus biasanya tidak cukup baik untuk divaksin. Dalam keadaan demikian, atau kondisi dimana vaksinasi diulang sebelum waktunya, atau apabiala kondisi hewan sudah normal, baru divaksin ulang. Sebaliknya hewan yang mengalami obesitas, dan secara laboratorik tidak ditemukan kelainan, juga kurang baik untuk dilakukan vaksinasi.

Lanjutannya tentang Tabel Anjuran atau pegangan dalam melakukan vaksinasi pada kucing, Klick link Sumber di bawah ini :

Sumber : http://www.vet-klinik.com/Pets-Animals/Program-Vaksinasi-Pada-Kucing.html

Senin, 04 Mei 2009

Asesoris Ranjang dan Sofa

Asesoris Ranjang dan Sofa berikut ini kami desain dengan bentuk dan warna yang menarik, Ranjang ini terbuat dari bahan kain yang halus dan lembut, busa dakronnya yang empuk kami ciptakan untuk memanjakan kucing kesayangan anda. Ranjang dan Sofa ini sebenarnya juga bisa untuk Anjing kesayangan anda, tapi untuk anjing yang berukuran kecil saja ya, dan yang lebih menarik lagi ada harga grosir ( Min 6 pcs), tentu saja kami berikan harga spesial untuk Catslover, Cattery or Pet Shop, berikut keterangannya :

Ranjang :


Ranjang RJB 01 L ( Large )
Ukuran : 50 x 50
Harga : Rp 150 rb.

New design

Ranjang RJB 01 S ( Small ) New design
Ukuran : 35 x 35
Harga : Rp 90 rb.

Ranjang RJE 02 L (Large)
Ukuran : 45 x 50
Harga : Rp 150 rb.

Ranjang RJE 02 S ( Small ) New design
Ukuran : 35 x 30
Harga : Rp 90 rb.
Ranjang RJP 03 L ( Large )
Ukuran : 50 x 45

Harga : Rp 150 rb.
New Colour

Ranjang RJP 03 S ( Small )
Ukuran : 45 x 35
Harga : Rp 90.000,-

Ranjang RJT02 L ( Large ) New design
Ukuran : 40 x 50
Harga : Rp 170 rb.
Ranjang RJT02 S ( Small ) New design
Ukuran : 35 x 45
Harga : Rp 110 rb.


Ranjang RJT01 L ( Large )
Ukuran : 40 x 50
Harga : Rp 170 rb.

Untuk harga Grosir (min. 6pcs) bisa diskon.

Sofa :

Sofa SF 01
Harga : Rp 230 rb.


Sofa SF 02
Harga : Rp 230 rb.

Sofa SF 03
Harga : Rp 230 rb.
Untuk harga Grosir (min. 6pcs) bisa diskon.

Cute Cats House
Jln Nanas Raya no 21a, perumnas 1 Tangerang.
087884653904 dan 93197310

Jual kandang Kucing

1. kandang.jpg : Jual kandang kucing ukuran 60 x 80 x 60, warna putih & terbuat dari besi, harga 550.000,- tapi tanpa kucingnya ya.Cukup leluasa untuk 2 -3 kucing dewasa. Ada tangga yg bisa di lepas pasang.

2. Kandang kecil2.jpg : Kandang yg kecil, 60x40x45 cukup untuk 3 kiten atau satu dewasa, Kandang ukuran 60x40x45 ada jinjingannya (Pegangan untuk membawa kandang). Harganya paling murah deh cm 150.000,- tanpa ongkos kirim.

Cute Cats House
Jln Nanas Raya no 21a, perumnas 1 Tangerang.
087884653904 dan 93197310

Best seller

Best seller
Ukuran 80 x 60 x 60